Belanja Gila Liverpool Bisa Capai Rp7 Triliun, Ini Cara Mereka Membiayainya

2 months ago 14

Liputan6.com, Jakarta Liverpool memulai bursa transfer musim panas ini dengan langkah yang sangat agresif. Klub langsung memecahkan rekor dengan mendatangkan Florian Wirtz dari Bayer Leverkusen.

Gelandang muda Jerman itu ditebus dengan mahar 125 juta euro (sekitar Rp2,37 triliun). Transfer ini menjadi sinyal awal ambisi besar The Reds membangun ulang skuad di era Arne Slot.

Sebelum kedatangan Wirtz, Liverpool sudah mendatangkan dua pemain lain. Jeremie Frimpong direkrut dari Leverkusen seharga 40 juta euro (sekitar Rp758 miliar), sementara Armin Pecsi dibeli dari Hungaria seharga 1,8 juta euro (sekitar Rp34,1 miliar).

Total belanja Liverpool pun sudah menyentuh angka 167 juta euro (sekitar Rp3,16 triliun). Dan menurut laporan dari The Athletic, mereka belum selesai.

Kerkez dan Target Berikutnya

Liverpool bersiap menambah lagi belanja dengan merekrut Milos Kerkez dari Bournemouth. Biaya transfer bek kiri itu diperkirakan mencapai 47 juta euro (sekitar Rp890,6 miliar).

Dengan begitu, pengeluaran klub akan melonjak menjadi 214 juta euro (sekitar Rp4,06 triliun). Angka itu belum termasuk target-target lain yang sedang diincar.

Masih dari laporan The Athletic, Liverpool tengah memprioritaskan tambahan penyerang baru. Nama Alexander Isak dari Newcastle menjadi kandidat utama di lini depan.

Sementara di sektor pertahanan, dua bek tengah masuk radar: Jorrel Hato dari Ajax dan Marc Guehi dari Crystal Palace. Bahkan bisa jadi keduanya direkrut sekaligus.

Total Belanja Bisa Tembus Rp7 Triliun

Ketiga pemain yang dibidik—Isak, Hato, dan Guehi—diperkirakan punya nilai pasar gabungan sekitar 200 juta euro (sekitar Rp3,79 triliun). Meski nilai pasar dan harga beli sering berbeda, angka itu menjadi indikasi besarnya investasi yang dibutuhkan.

Jika Liverpool merealisasikan semua target, total belanja mereka bisa menyentuh 400 juta (sekitar Rp7,58 triliun). Ini jelas angka yang luar biasa, bahkan untuk klub Premier League sekalipun.

Namun Liverpool tampaknya punya rencana finansial yang matang untuk menjaga keseimbangan. Pertanyaannya sekarang: dari mana dana sebesar itu akan diperoleh?

Strategi Penjualan Pemain

Sebagian dana berasal dari minimnya belanja musim lalu. Pada jendela transfer sebelumnya, Liverpool hanya meraup keuntungan sekitar 5 juta euro (sekitar Rp94,8 miliar).

Namun keuntungan itu jelas tidak cukup untuk menutup pembelian musim ini. Maka seperti dikutip dari The Athletic, Liverpool mengandalkan pemasukan dari penjualan pemain.

Tiga nama pertama yang sudah dilepas adalah Trent Alexander-Arnold, Caoimhin Kelleher, dan Nat Phillips. Total pendapatan dari ketiganya mencapai 28 juta euro (sekitar Rp530,6 miliar).

Jarell Quansah akan menyusul hengkang ke Leverkusen. Fabrizio Romano menyebut transfer ini bernilai 35 juta euro (sekitar Rp663,3 miliar), bisa meningkat menjadi 40 juta euro (sekitar Rp758 miliar).

Darwin Nunez dan Konate Terancam Dijual

Nama besar berikutnya yang berpotensi hengkang adalah Darwin Nunez. The Athletic melaporkan bahwa Napoli tertarik merekrut striker Uruguay itu.

Liverpool bersedia melepas Nunez meski dulu membelinya seharga 85 juta euro (sekitar Rp1,61 triliun). Kali ini, mereka hanya berharap mendapatkan sekitar 50 juta euro (sekitar Rp957,5 miliar).

Situasi kontrak juga menjadi faktor penentu bagi beberapa pemain. Ibrahima Konate misalnya, menolak tawaran perpanjangan dan bisa pergi jika tidak ada kesepakatan baru.

Selain itu, nama-nama seperti Andy Robertson, Kostas Tsimikas, Harvey Elliott, Federico Chiesa, dan Stefan Bajcetic juga dikaitkan dengan kepindahan. Total nilai pasar mereka mendekati 150 juta euro (sekitar Rp2,84 triliun).

Menyeimbangkan Neraca, Tetap Kompetitif

Jika semua penjualan berjalan lancar, Liverpool bisa meraih pendapatan hingga 262 juta euro (sekitar Rp4,585 triliun). Angka ini tentu akan membantu menutup belanja besar mereka.

Langkah ini menunjukkan keseimbangan antara ambisi membangun tim dan tanggung jawab finansial. Proyek besar Liverpool tidak asal borong pemain.

Arne Slot diberikan kebebasan penuh untuk menyusun ulang skuad sesuai visinya. Dukungan finansial dari klub menunjukkan kepercayaan penuh terhadap proyek jangka panjang ini.

Musim depan akan menjadi ujian nyata bagi proyek ini. Mampukah investasi besar Liverpool menghasilkan trofi? Hanya waktu yang akan menjawab.

Read Entire Article
Bisnis | Football |