Timur Tengah Memanas, PSSI Disarankan Ajukan Diri jadi Tuan Rumah Putaran ke-4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

Liputan6.com, Jakarta Ketegangan antara Iran dan Israel kembali memanas dalam beberapa pekan terakhir. Situasi ini berdampak luas, termasuk terhadap dunia olahraga, khususnya sepak bola Asia. Beberapa negara telah menutup jalur penerbangan akibat kondisi itu.

Kondisi ini memunculkan kekhawatiran terkait kelanjutan putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pasalnya, AFC sebelumnya telah menunjuk Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah babak tersebut. Kedua negara berada di sekitar wilayah konflik.

Di tengah situasi ini, pengamat sepak bola nasional, Akmal Marhali, menyampaikan pandangan menarik. Ia menilai Indonesia punya peluang besar untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah alternatif.

Selain berada jauh dari pusat konflik, Indonesia juga disebut sebagai satu-satunya tim yang lolos ke putaran keempat dari luar kawasan Timur Tengah. "Situasi dan kondisi Timur-Tengah menjadi tidak pasti, tidak aman, tidak nyaman, dan tidak kondusif tentunya," kata Akmal Marhali, Kordinator Save Our Soccer (SOS).

Akmal mendesak PSSI, khususnya sang ketua Erick Thohir, untuk segera bersurat kepada AFC dan FIFA. Tujuannya jelas: mengusulkan pemindahan venue pertandingan dari Qatar dan Arab Saudi demi alasan keselamatan.

"Saya menyarankan kepada Ketua PSSI bapak Erick Thohir agar bersurat kepada AFC dan FIFA untuk berpikir panjang demi keselamatan para pelaku sepak bola dan demi kelancaran pelaksanaan babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 agar pelaksanaan babak keempat kualifikasi piala dunia dipindahkan dari Qatar dan Arab Saudi," tegas Akmal.

Akmal menekankan bahwa sepak bola tak hanya soal hasil pertandingan. Di atas segalanya, sepak bola adalah tentang kemanusiaan dan keamanan semua pihak yang terlibat.

"Keselamatan pesepak bola harus lebih diutamakan. Sepak bola tidak hanya sekadar bicara menang dan kalah, tidak hanya sekadar bicara lolos ke Piala Dunia 2026. Lebih dari itu, sepak bola harus menjaga nilai-nilai kemanusiaan."

Menurut Akmal, Indonesia punya segala syarat untuk menjadi tuan rumah pengganti. Dari segi geografis, Indonesia jauh dari konflik. Dari sisi keamanan dan infrastruktur, Indonesia juga dianggap layak.

"Ini juga menjadi kesempatan buat Indonesia untuk mengajukan diri sebagai tuan rumah karena dari 6 peserta babak keempat, hanya Indonesia yang berada di luar Timur Tengah," jelas Akmal.

"Situasi keamanan dan kenyamanannya juga dipastikan sangat baik karena jaraknya sangat jauh dari situasi Timur Tengah yang saat ini sedang bergejolak."

Akmal menutup pernyataannya dengan dorongan tegas kepada Erick Thohir agar segera bertindak sebelum drawing putaran keempat dilakukan pada 17 Juli 2025 nanti di Malaysia.

"Penting saat ini Ketua PSSI untuk menyampaikan pesan tersebut kepada AFC dan FIFA, demi kebaikan sepak bola dunia dan demi keselamatan seluruh pelaku sepak bola," tutup Akmal.