Liputan6.com, Jakarta Arsenal tengah melakukan pergerakan serius di bursa transfer musim panas ini. Setelah mendatangkan beberapa nama penting, mereka kini mengincar Joao Palhinha dari Bayern Munchen.
Pemain asal Portugal itu menjadi salah satu target utama Arsenal di sektor gelandang bertahan. Laporan dari Bild menyebutkan bahwa negosiasi dengan pihak Bayern telah dimulai secara intensif.
Mikel Arteta disebut belum puas dengan kedalaman lini tengahnya. Meski sudah merekrut Martin Zubimendi dan Christian Norgaard, Arsenal masih mencari tambahan kualitas.
Palhinha diyakini mampu mengisi peran penting yang ditinggalkan Jorginho dan Thomas Partey. Apalagi, pemain ini punya pengalaman di Liga Inggris saat masih membela Fulham.
Palhinha Jadi Prioritas Arsenal
Joao Palhinha memang bukan nama asing bagi Arsenal. Klub London Utara itu sudah membidiknya sejak musim lalu.
Bahkan, sempat hampir terjadi transfer besar sebelum Bayern memulai kampanye di Piala Dunia Antarklub. Namun saat itu, negosiasi belum mencapai titik temu.
Kini, Arsenal kembali menunjukkan minat konkret. Mereka telah mendiskusikan angka yang realistis untuk membawa Palhinha kembali ke Inggris.
Bayern Masih Belum Setuju
Palhinha baru bergabung dengan Bayern dari Fulham pada musim panas lalu. Nilai transfernya mencapai 47,4 juta pounds.
Namun musim debutnya di Bundesliga tidak berjalan mulus karena cedera. Ia harus bersaing dengan Leon Goretzka, Joshua Kimmich, hingga Konrad Laimer di lini tengah.
Kontrak Palhinha masih tersisa tiga tahun di Allianz Arena. Bayern belum memberi sinyal terbuka soal kemungkinan melepasnya.
Masa Depan Masih Tanda Tanya
Palhinha mengaku akan berbicara dengan pelatih Vincent Kompany dan direktur olahraga Bayern. Ia ingin tahu apakah akan mendapat kesempatan lebih banyak.
Dalam wawancara dengan Sky Germany, ia menyebut mimpinya adalah sukses di Bayern. Namun ia juga terbuka terhadap opsi lain jika tidak mendapat kepercayaan.
“Saya masih punya kontrak tiga tahun di Bayern,” ujarnya. “Saya ingin bertarung untuk tempat saya, tetapi jika tidak memungkinkan, kita lihat nanti.”